Jurnal Ibu

Perempuan Mandiri

Hari ini saya nonton Wedding Agreement. Kemudian, beberapa saat yang lalu saya juga membaca postingan tentang, “Jika Pasanganmu Selingkuh.” Jujur saja, dua hal tersebut seolah menjadi penguat tentang kemandirian perempuan dalam pemikiran saya.

Perempuan mandiri sangat kuat tergambar dari dua hal tersebut. Perempuan mandiri adalah perempuan yang tidak menggantungkan apapun kepada orang lain, termasuk kepada pasangannya. Ini tidak hanya sekedar mandiri finansial, tetapi mandiri kebahagiaan, keputusan, sikap, dan juga penataan hati. Perempuan merdeka tidak akan terikat apapun tentang semua itu kepada orang lain, termasuk kepada pasangannya.

Wedding Agreement melalui Tari mengajarkan bahwa perempuan harus mandiri secara finansial sehingga ia mempunyai bargaining power ketika berhadapan dengan siapapun yang menghinakannya. Saya sangat bangga dengan tokoh Tari yang sedikitpun tidak tergantung keuangan dengan Bian karenanya ia tidak takut sama sekali tentang keuangan ketika jika harus benar-benar berpisah dengan Bian.

Sementara postingan tentang “Jika Pasanganmu selingkuh” itu berisi tentang sikap dan kekuatan perempuan yang harus diambil ketika sang pasangan selingkuh. Yakni, membiarkan dan melepaskan. Jika Anda sudah sangat baik, melaksanakan kewajiban dan memberikan kasih sayang berlimpah-limpah, namun masih saja diselingkuhi oleh pasangan Anda, maka sikap terbaik adalah melepaskan. Tak perlu dendam karena itu hanya membuang energi dan kewarasan.

Patokannya adalah, tetap berjalan di track yang benar, jangan ikut berbelok apalagi melakukan hal yang sama. Maka yakin jalan Anda sudah benar dan selalu ada jalan kemudahan di kehidupan Anda.

Ini sangat terkait dengan kemandirian perasaan, di mana yang bisa menyakiti hati kita adalah ketika kita mengizinkan hati kita disakiti. Jika tidak, sekejam apapun dunia memperlakukan kita, kita akan tetap tegar seperti batu karang. Ini tidak hanya terkait dengan perselingkuhan, tetapi juga hubungan lainnya, seperti pertemanan, persahabatan, keluarga, termasuk juga bertetangga.

Kemandirian sikap juga menjadikan perempuan kuat dan tegar. Ia akan bekerja dengan benar entah itu ada pujian atau nyinyiran yang menyertainya. Ia tidak akan peduli dengan semua itu. Yang ada di pikirannya adalah bagaimana bekerja dengan benar, dalam track yang benar, tidak menyakiti orang lain, tidak merugikan serta tidak mengganggu jalan orang lain. Dengan demikian ia adalah perempuan merdeka yang sesungguhnya.

Lamongan, 22 April 2022

Leave a comment