perempuan

JADI, APA YANG DIPERLUKAN DALAM KEADILAN GENDER ERA INI?

Banyak yang menganggap bahwa saat ini perempuan telah mendapatkan hak-haknya. Sudah tidak ada lagi halangan bagi perempuan untuk bersekolah, berkarir, berpolitik, juga menentukan pilihannya. Mayoritas perempuan di negeri ini telah sejahtera dan tidak mendapatkan diskriminasi karena perbedaan gendernya. Jikalau ada kasus-kasus diskriminasi tertentu, pelakunya adalah perorangan, bukan sistem negara atau sistem budaya, dengan mengecualikan beberapa… Continue reading JADI, APA YANG DIPERLUKAN DALAM KEADILAN GENDER ERA INI?

perempuan

FEMINISME MASA KINI

Ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang menyinggung sedikit tentang feminisme. Feminisme pada masa kini bisa dikatakan sebagai postfeminisme. Diperkirakan di akhir tahun 1980an gerakan feminisme mengalami titik balik di mana ada suatu kesadaran bahwa perjuangan perempuan itu beragam. Muncul juga kesadaran tentang makna penindasan. Apakah itu murni diterima oleh perempuan? Perempuan yang mana? Ataukah… Continue reading FEMINISME MASA KINI

perempuan

FEMINISME, BAGAIMANA KABARNYA KINI?

Pagi ini saya membaca sebuah postingan seorang teman di FB tentang salah satu tulisan seorang perempuan tentang feminisme. Tulisan tersebut mengupas tentang nasib perempuan pada keadaan perang. Ia mencoba membandingkan nasib perempuan di Suria dengan keadaan perempuan Indonesia pada masa Orde Baru. Keduanya memang memiliki beberapa sisi kesamaan, di antaranya ruang perempuan istri PNS pada… Continue reading FEMINISME, BAGAIMANA KABARNYA KINI?

perempuan, pernikahan, Review, Spiritual

[Book Review] Aku dan Suhita

Bukan, saya bukan Alina Suhita. Saya bukan putri seorang kiyai besar. Saya juga bukan menantu seorang kiyai. Kisah cinta dan pernikahan saya pun tidak seperti Suhita. Suami saya bukan Mas Birru. Suami saya adalah Masrodhi. Hehehe. Lalu apa hubungan saya dengan Alina Suhita, tokoh utama di novel itu? Tidak ada. Saya hanya menghubung-hubungkan saja untuk… Continue reading [Book Review] Aku dan Suhita

perempuan, Review

[Review] In The Name of Honor

Setelah malas menyelesaikan membaca buku Sang Juragan Teh dan Dear Kitty-nya Anne-nya Anne Frank, saya memutuskan untuk kembali membaca buku ini. Buku ini pertama kali saya beli tanggal 27 November tahun 2007 dan saya langsung membacanya sampai habis keesokan harinya. Ingatan saya samar dengan isi buku ini, padahal saat itu usia saya sudah 21 tahun. Yang pasti saya… Continue reading [Review] In The Name of Honor

perempuan, pernikahan

Perempuan Itu Bercerita … [2]

Dua tahun kemudian, Kini aku sudah resmi bercerai dari laki-laki itu. Babak eposide baru telah aku lalui sejak dua tahun lalu. Ya, aku bercerita semua tentang penderitaanku bersama mantan suamiku enam bulan sebelum perceraian. Aku memutuskan cerai karena sudah tidak sanggup lagi hidup bersamanya. Aku yang menyandarkan hidupku dan empat anakku padanya, sementara dia sendiri… Continue reading Perempuan Itu Bercerita … [2]

perempuan, pernikahan

Perempuan itu bercerita… [1]

Pernikahanku tidak bahagia. Tujuh tahun berjalan dan kebahagiaan itu hanya terasa dulu, di awal-awal pernikahan kami. Kenapa tidak bahagia? Tanyaku. Persoalannya banyak. Bukankah dalam pernikahan memang selalu ada permasalahan? Tanyaku lagi. Memang, tapi persoalanku lebih rumit, begitu jawabnya. Dimulai dari pernikahan yang tidak diinginkan. Ya, semua tidak menginginkan pernikahan kami kecuali kami berdua. Karena itulah… Continue reading Perempuan itu bercerita… [1]

Artikel, perempuan

Sekolah (hanya) untuk Kerja?

Sumber gambar: http://moneymindedlearning.com Seorang kerabat sedang ‘ngrasani’ kerabat lainnya di depanku. Katanya, ‘Si A itu ngapain sekolah terus-terusan, sekolah tinggi-tinggi cuma ngabisin duit. Itu teman sekelasnya aja udah kerja. Gajinya udah 8 juta sebulan.’ Tanpa sadar, sang kerabat tersebut telah menyindir seorang manusia yang senang sekali dengan sekolah, manusia yang diajaknya ‘ngrasani’ kerabat lainnya. Manusia… Continue reading Sekolah (hanya) untuk Kerja?

Artikel, perempuan

Ibu Rumah Tangga Sebagai Profesi

Dalam sebuah laporan yang dituliskan Kompas (6/11/2004), para aktivis perempuan memprotes Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan atas slogan “Masa depan Indonesia bergantung pada kemampuan asuh para ibu terhadap anak-anaknya,” yang disampaikan dalam suatu pertemuan antara para aktivis perempuan dan Menteri Meutia Hatta di Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Menteri menjelaskan bahwa ada budaya nasional yang memuliakan perempuan,… Continue reading Ibu Rumah Tangga Sebagai Profesi

Artikel, perempuan

Menelusuri Jejak Kartini

Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai  salah satu Hari Nasional. Tanggal tersebut dirujuk kepada tanggal kelahiran Raden Ajeng Kartini, seorang pahawan perempuan yang berjuang dengan pena dalam upaya kebangkitan nasional. Sayangnya, kepahlawanan R.A. Kartini sebagai perintis nasionalisme ini kurang dikenal dalam sejarah daripada ketenaran namanya sebagai perintis emansipasi perempuan di Indonesia ini.… Continue reading Menelusuri Jejak Kartini