Jurnal Ibu

Aliran Rasa

Twibbon lolos tahap Kupu2

Yeeey…. Akhirnya sampai pada titik ini, meski awalnya maju mundur cantik di perkuliahan ini. Dengan skor paling minimal, saya, ibu dari tiga anak, dua anak laki-laki dan satu bayi dengan profesi sebagai guru TK, MI, serta dosen harus benar-benar jeli serta teliti atas tiap waktu yang terlalui.

Perkuliahan ini menyadarkan saya satu hal penting dalam hidup saya, bahwa keinginan di dunia ini banyak, namun waktu kita terbatas. Karenanya, prioritas harus ditancapkan dalam tiap langkah.

Namun, taukah kita apa prioritas kita? Perkuliahan Buncek memaksa saya untuk menggali dalam-dalam apa dan siapa diri saya, apa kekuatan saya, dan hendak kemana langkah kaki ini berjalan.

Saya pun mulai berjalan di titik ini, bahwa diri saya adalah pendidik. Saya adalah orang yang bahagia ketika berada di dunia pendidikan, di administrasi pendidikan, di inovasi pendidikan, di strategi pembelajaran, di lembaga pendidikan.

Sebagai lab latihannya, maka perkuliahan Buncek saya jadikan tantangan bagi diri saya sendiri untuk menguasai satu konsep dalam pendidikan selama 30 hari dan menuliskannya secara kontinyu. Saya berhasil. Hasilnya, saya lebih percaya diri dari sebelumnya karena penguasaan satu konsep ini.

Apakah ini sudah selesai? Tentu saja tidak. Masih banyak latihan-latihan yang harus saya latihkan kepada diri saya. Masih banyak konsep-konsep yang harus saya kuasai. Dan masih banyak keterampilan-keterampilan yang harus saya miliki.

Ini adalah awal.

Leave a comment